Senin, 04 Mei 2015

Profile Khaidir, Kepala SDIT Al Azhar II [Tiban]




Penampilan sederhana ini bernama Khaidir yang dlahirkan di Sei Guntung Kec.Kateman yaitu Inhil Riau Taga Raja tanggal 15 Juni 1983 anak ketiga dari ayah bernama Harun bin H.Ali dan ibu Nurmah binti Anwari dengan enam adik kakak yaitu Jauhari, Muhklisin, dan adek Masrintan M.Tarmizi dan Siti Maryam, istri bernama Susi Hariyanti dengan seorang anak  wanita bernama Fathimah Azzahra. nama yang akrab dikalangan teman  dan sahabatnya adalah Khaidir. Kampung asalnya Desa Panjaliah nama kampung yang ada di Sei Guntung Kec.Kateman Inhil Riau dengan suku Banjar Masin, besar dan menempuh pendidikan di Kota Tembilahan dan Kuala Tungkal Jambi.

            Pendidikan yang pernah  ditempuhnya yaitu SDN 025 yang ada di desa Panjaliah Sei guntung, ketika di kelas II dia harus meninggalkan  desa panjaliahbersama ayah ibunya pindah ke Sei Guntung, bersekolah di SDN 010 Se Guntung hanya satu tahun dan kembali lagi pindah ke Desa Panjaliah, SD diselesaikan di SDN 025, dilanjutkan ke MTs Pondok Pesantren Ar-Rasyid Simpang Tiga Sungai Luar daerah Tembilahan selama tiga tahun diselesaikan tahun 1999, dan dilanjutkan Sekolah Aliyah Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin hanya satu tahun, dikarenakan sakit yang lama hampir satu tahun, dia dibawa pulang kampung oleh ayah ke desa panjaliah, setelah sembuh total ia melanjutkan kembali menimba ilmu kepondok pesantren Al-Baqiatusshalihat di Kuala Tungkal jambi  selama enam tahun, diselesaikan tahun 2006  dan menyempatkan mengikuti sekolah Madrasah Aliyah Keagamaan Kuala Tungkal, setelah menyelesaikan belajar dikuala tungkal dia harus pulang kembali ke desa panjaliah harus mandiri dengan bekerja membantu abang kurang lebih empat bulan, kemudian dia pergi meninggalkan  Sei Guntung menuju Batam, di Kota Batam dia berkiprah sebagai Mu’Azzin dan Guru TPQ di Masid Amanatul Haq Tiban Kampung Selama satu Tahun, kemudian dia pindah ke Tiban Baru diangkat menjadi Imam Masjid Al-Aqsha dan Guru TPQ di Perumahan Mutiara View, pada akhir tahun 2008 melanjutkan kuliah di Ibnu Sina Batam dan diselesaikan pada tahun 2012.



            Sejak dibangku kuliah Ibnu Sina Batam semester dua mengenal seorang wanita yang sama-sama aktif kuliah, bernama Susi Hariyanti, beberapa bulan kemudian kami melangsungkan pernikahan pada tanggal 25 september 2009 di Nagari Desa Baru Kabupaten Pasaman Barat.

            Pada semester enam tahun 2011 mulai aktif sebagai guru di SDIT Asy-Syuuraa Sagulung, dia mengajar PAI (Pendidikan Agama Islam) dan TTQ (Tahsin Tahfidz Qur’an) pada tahun pelajaran 2012-2013 dia diangkat sebagai wali kelas empat, dia harus menempuh perjalanan dari Tiban ke Sagulung dengan jarak lumayan jauh pada tahun 2014 dia memutuskan untuk pindah ke SDIT Al-Azhar 2 yang jaraknya lebih dekat dengan tempat tinggal supaya dapat melanjutkan tugas dimasjid  sebagai Imam dan Guru TPQ.

            Khaidir, demikian akrab disapa, selain sebagai pendidik aktif dalam kegiantan Ipim (Ikatan persaudaraan Imam Masjid) dan BMG (Badan Musyawarah Guru) dan sekerang diangkat sebagai Koordinator kelurahan TPQ Tiban Baru.

            Motto hidupnya sangat sederhana, bisa memberi manfaat buat orang lain dengan potensi yang dimiliki, semua itu hanya bisa dilakukan dengan pendidikan yang berkualitas. Dia menceritakan bahwa karena kegigihan orang tuanyalah untuk mendidiknya dengan segala kesusahan dan derai air mata tapi akhirnya berhasil mengantarkannya sebagai sarjana. Sebagai modal hidup di duniaini, sehingga dapat dikatakan tak bisa membalas dan mengukur jasa orangtua yang telah mengantarkan kesuksesannya.

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar